Minggu, 03 Februari 2013

TIGA POKOK AJARAN AGAMA ISLAM

TIGA POKOK AJARAN
AGAMA ISLAM





 





















Disusun Oleh :


Nama                  :   ABDUL RAIS
No. Stambuk     :   2012 04 2197





JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
STITEK DHARMA YADI
MAKASSAR2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan hidayahNyalah, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini, meski penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan dan penyusunannya.
Adapun dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh data/sumber dari media online “internet” dan menjelaskan tentang “Tiga Pokok Ajaran Agama Islam”.
Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam makalah ini, bisa menjadi pelajaran dan menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat diri penulis sendiri.
Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca, penulis akan terima dengan senang hati, untuk penulisan Makalah yang lebih baik lagi.

Makassar, 30 Januari 2013
Penulis,





ABDUL RAIS




DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang..................................................................................... 1
B.        Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.        Maksud dan Tujuan.............................................................................. 2
D.       Manfaat Penulisan ............................................................................... 2

BAB II    PEMBAHASAN
A.       Tauhid atau berserah diri kepada Allah SWT...................................... 3
B.        Taat Kepada Allah SWT...................................................................... 4
C.        Baro’ah atau berlepas diri dari Perbuatan Syirik dan
dari pelakunya...................................................................................... 5

BAB III   PENUTUP
A.       Kesimpulan........................................................................................... 7
B.        Kritik dan Saran................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 9


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama Islam dapat dijelaskan sesuai hadits riwayat Muslim dibawah ini :
Dari Umar ra. juga dia berkata : “Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah s.a.w suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah s.a.w) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah s.a.w, “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata, “anda benar“.

Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahukan aku tentang Iman?“ Lalu beliau bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata, “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukan aku tentang ihsan ?“. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata, “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau bersabda, “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah s.a.w) bertanya, “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian“.
(HR. Muslim).
Hadits ini menerangkan pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan serta memperhatikan isi Al-Qur’an secara keseluruhan maka dapat dikembangkan bahwa pada dasarnya pokok ajarannya hanyalah kembali pada tiga hal yaitu tauhid, taat dan baro’ah/berlepas diri. Inilah inti ajaran para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada umat manusia. Maka barangsiapa yang tidak melaksanakan ketiga hal ini pada hakikatnya dia bukanlah pengikut dakwah para Nabi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Tauhid atau berserah diri kepada Allah SWT.
2.      Taat kepada Allah SWT.
3.      Baro’ah atau berlepas diri dari Perbuatan Syirik dan dari pelakunya.

C.    Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Agama Islam.
  2. Guna mengetahui Tiga Ajaran Pokok Agama Islam.
  3. Untuk menambah pengetahuan kepada pembaca dan seluruh mahasiswa terutama pada diri penulis sendiri tentang Tiga Ajaran Pokok Agama Islam.

D.    Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya bisa menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Dharma Yadi Makassar, tentang Tiga Pokok Ajaran dalam Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tauhid atau berserah diri kepada Allah SWT
Yaitu kerendahan diri dan tunduk kepada Allah dengan tauhid, yakni mengesakan Allah dalam setiap peribadahan kita. Tidak boleh menunjukkan satu saja dari jenis ibadah kita kepada selain-Nya. Karena memang hanya Dia yang berhak untuk diibadahi. Dia lah yang telah menciptakan kita, memberi rezeki kita dan mengatur alam semesta ini, pantaskah kita tujukan ibadah kita kepada selain-Nya, yang tidak berkuasa dan berperan sedikitpun pada diri kita.
Semua yang disembah selain Allah tidak mampu memberikan pertolongan bahkan terhadap diri mereka sendiri sekali pun. Allah berfirman, “Apakah mereka mempersekutukan dengan berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedang berhala-berhala itu sendiri yang diciptakan. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada para penyembahnya, bahkan kepada diri meraka sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” (Al -A’rof: 191-192)
Semua yang disembah selain Allah tidak memiliki sedikitpun kekuasaan di alam semesta ini. Allah berfirman, “Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu, dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.” (Fathir: 13-14)

B.     Taat Kepada Allah SWT
Pokok Islam yang kedua adalah adanya ketundukan dan kepatuhan yang mutlak kepada Allah. Dan inilah sebenarnya yang merupakan bukti kebenaran pengakuan imannya. Penyerahan dan perendahan semata tidak cukup apabila tidak disertai ketundukan terhadap perintah-perintah Allah dan Rosul-Nya dan menjauhi apa-apa yang dilarang, semata-mata hanya karena taat kepada Allah dan hanya mengharap wajah-Nya semata, berharap dengan balasan yang ada di sisi-Nya serta takut akan adzab-Nya.
Kita tidak dibiarkan mengatakan sudah beriman lantas tidak ada ujian yang membuktikan kebenaran pengakuan tersebut. Allah berfirman, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”  ( Al-Ankabut: 2-3)
Orang yang beriman tidak boleh memiliki pilihan lain apabila Allah dan Rosul-Nya telah menetapkan keputusan. Allah berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak pula perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rosul-Nya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (Al Ahzab: 36)
Orang yang beriman tidak membantah ketetapan Allah dan Rosul-Nya akan tetapi mereka mentaatinya lahir maupun batin. Allah berfirman, “Sesungguhnya jawaban orang-orang beriman, bila mereka diseru kepada Allah dan Rosul-Nya agar rosul menghukum di antara mereka ialah ucapan. ‘Kami mendengar, dan kami patuh’. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (An Nur: 51)

C.    Baro’ah atau berlepas diri dari Perbuatan Syirik dan dari pelakunya
Seorang muslim yang tunduk dan patuh terhadap perintah dan larangan Allah, maka konsekuensi dari benarnya keimanannya maka ia juga harus berlepas diri dan membenci perbuatan syirik dan pelakunya. Karena ia belum dikatakan beriman dengan sebenar-benarnya sebelum ia mencintai apa yang dicintai Allah dan membenci apa yang dibenci Allah. Padahal syirik adalah sesuatu yang paling dibenci oleh Allah. Karena syirik adalah dosa yang paling besar, kedzaliman yang paling dzalim dan sikap kurang ajar yang paling bejat terhadap Allah, padahal Allahlah Robb yang telah menciptakan, memelihara dan mencurahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua.
Allah telah memberikan teladan kepada bagi kita yakni pada diri Nabiyulloh Ibrahim ‘alaihis salam agar berlepas diri dan memusuhi para pelaku syirik dan kesyirikan. Allah berfirman, “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: ‘Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari kamu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.’”    (Al-Mumtahanah: 4)
Jadi ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bukan mengajak kepada persatuan agama-agama sebagaimana yang didakwakan oleh tokoh-tokoh Islam Liberal, akan tetapi dakwah beliau ialah memerangi syirik dan para pemujanya. Inilah millah Ibrahim yang lurus! Demikian pula Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengobarkan peperangan terhadap segala bentuk kesyirikan dan memusuhi para pemujanya. Inilah tiga pokok ajaran Islam yang harus kita ketahui dan pahami bersama untuk dapat menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban yang yakin dan pasti. Dan di atas ketiga pokok inilah aqidah dan syari’ah ini dibangun. Maka kita mohon kepada Allah semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk dapat memahami agama ini, serta diteguhkan di atas meniti diri ini. Wallahu a’lam



BAB III
PENUTUP
A.           KESIMPULAN
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan yaitu Allah SWT.
Pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan serta memperhatikan isi Al-Qur’an secara keseluruhan maka dapat dikembangkan bahwa pada dasarnya pokok ajarannya hanyalah kembali pada tiga hal yaitu tauhid, taat dan baro’ah/berlepas diri. Inilah inti ajaran para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada umat manusia. Maka barangsiapa yang tidak melaksanakan ketiga hal ini pada hakikatnya dia bukanlah pengikut dakwah para Nabi.

B.            KRITIK DAN SARAN
Dengan adanya ajaran dasar Islam ini, maka diharapkan agar kita sebagai umat Islam tidak mudah diombang-ambingkan dengan ajaran-ajaran yang datang di kemudian hari yang tidak sesuai dengan bingkai dasar ajaran Islam. Baik secara pribadi maupun secara umat keseluruhan. Apalagi, tidak dapat kita pungkiri bahwa ada saja orang-orang yang mencoba mengaburkan arti Islam itu sendiri.
Dan diharapkan dari kita semua adalah kesediaan hati dan niat kita untuk belajar Islam dari sumber-sumbernya yang asli dan terpercaya agar kita tidak terjebak pada pertanyaan-pertanyaan yang justru membuat kita menjauh dari Islam.
Demikian Penyusunan Makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Tafsir Al-Qur’an dan As-Sunnah (HR. Muslim)







AGAMA ISLAM

AGAMA ISLAM






 





















Disusun Oleh :


Nama                  :   ABDUL RAIS
No. Stambuk     :   2012 04 2197






JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
STITEK DHARMA YADI
MAKASSAR 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan hidayahNyalah, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini, meski penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan dan penyusunannya.
Adapun dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh data/sumber dari media online “internet” dan menjelaskan tentang “Agama Islam”.
Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam makalah ini, bisa menjadi pelajaran dan menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat diri penulis sendiri.
Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca, penulis akan terima dengan senang hati, untuk penulisan Makalah yang lebih baik lagi.

Makassar, 30 Januari 2013
Penulis,





ABDUL RAIS




DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang..................................................................................... 1
B.        Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.        Maksud dan Tujuan.............................................................................. 2
D.       Manfaat Penulisan ............................................................................... 2

BAB II    PEMBAHASAN
A.       Pengertian Agama Islam...................................................................... 3
B.        Rukun Islam dan Rukun Iman............................................................. 5
C.        Unsur-unsur Dalam Agama Islam........................................................ 6
D.       Karakteristik Agama Islam .................................................................. 7
E.        Kebenaran dan Kesempurnaan Agama Islam...................................... 9

BAB III   PENUTUP
A.       Kesimpulan......................................................................................... 12
B.        Kritik dan Saran................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Islam adalah agama tauhid. Secara etimologi tauhid berarti mengesakan, maksudnya mengesakan Allah, Laa ilaaha illallah, tidak ada ilah kecuali Allah. Kalimat laa ilaaha illallah merupakan kalimat pengikat antara makhluk dengan Khaliknya, sebagai realisasi rasa hormat dan syukur kepada-Nya.
Pada dasarnya seluruh ciptaan Allah selalu tunduk, taat dan patuh kepada Sunnatullah (ketentuan Allah). Langit, bintang, bumi, awan, air, tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya selalu menyerah secara penuh kepada Allah, yaitu tunduk pada aturan dan sistem yang Allah tentukan. Kecuali, manusia dan jin yang keduanya merupakan makhluk Allah yang mempunyai karakteristik khusus. Manusia dan jin sama-sama memiliki kesempatan untuk berbuat taqwa, yaitu turut dan patuh kepada aturan-aturan Allah, dan juga memiliki kesempatan untuk berbuat fujur yaitu menolak atau melanggar aturan-aturan-Nya.
"Dan katakanlah : Kebenaran itu datang dari Rabbmu. Barang siapa yang hendak beriman, berimanlah. Dan barang siapa yang ingin kafir, biarkanlah ia kafir. (QS. Al Kahfi (18), 29). 

Islam adalah jalan hidup yang benar, jalan yang membawa keselamatan dunia dan akhirat. Islam merupakan imperatif, satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Itulah jalan orang-orang yang beriman (QS. Ali Imran (3),19, 83).



B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Agama Islam
2.      Rukun Islam dan Rukun Iman
3.      Unsur-unsur Dalam Agama Islam
4.      Karakteristik Agama Islam
5.      Kebenaran dan Kesempurnaan Agama Islam

C.    Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Agar kita dapat lebih memahami apa itu Agama Islam
  2. Agar kita lebih meyakini bahwa Agama Islam adalah benar-benar agama yang sempurna

D.    Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya bisa menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Dharma Yadi Makassar, tentang Agama Islam.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Agama Islam
1.      Arti Bahasa (Lughawie)
Ditinjau dari akar katanya, AI-Islam berasal dari kata sa-la-ma yang berarti selamat atau damai. Di dalam Al Qur'an kata tersebut kemudian digunakan dengan beberapa tambahan atau perubahan misalnya :
a.       Aslama : menyerah (QS.3:83 ; 4: 125)
b.      Istaslama, tasliim, mustaslimun : penyerahan total (kepada Allah)
(QS. 4:65 ; 37:26).
c.       Saliim : bersih, suci (QS. 26:89 ; 37:83-84)
d.      Salaam : kesejahteraan (QS. 39:73)
e.       Salm : damai (QS. 47:35 ; 8:61)
2.      Arti Istilah (Ishthilahie)
Makna asal Islam adalah menerima segala perintah dan larangan Allah yang terdapat dalam wahyu yang diturunkan kepada Nabi. Barang siapa yang menghadapkan wajah dan hatinya dalam semua persoalan hidup kepada Allah, maka ia adalah seorang muslim. Penerimaan dan penyerahan diri secara penuh terhadap hukum-hukum-Nya adalah merupakan syarat untuk menjadi muslim yang utuh.

Allah berfirman:
"Hari orang-orang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan jangan kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu."                
(QS. Al-Baqarah (2):208).


Oleh karena manusia harus Islam atau menyerah diri secara total kepada Allah, maka Allah tidak membiarkan satu umat pun tanpa didatangi Rasul. Dan setiap umat mempunyai seorang pemberi peringatan (QS. Fathir (35):24).
Islam yang diserukan Rasulullah SAW dapat diketahui dari Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah, yang merupakan hidayah untuk seluruh umat manusia. Allah menurunkan hidayah untuk seluruh umat manusia. Allah menurunkan Islam ini secara sempurna dan menyeluruh, sehingga tidak ada satu persoalan pun yang menyangkut kehidupan yang tidak diatur oleh Islam.
"Dan Kami turunkan kepadamu Kitab sebagai penjelas segala sesuatu." (QS. An Nahl (16), 80)

"Dan sebagai pemerinci terhadap segala sesuatu."
(QS. Al-A'raf (7),145).


Rasulullah SAW mendefinisikan Islam dengan ta'rif (definisi) yang bermacam-macam. Banyak orang yang tidak mengetahui secara jelas tentang maksud ta'rif yang Rasulullah SAW berikan. Sebab kadang-kadang Rasulullah SAW menta'rifkan Islam dengan cara menentukan ta'rif keseluruhan Islam dengan menyebut bagian-bagian dari Islam, mengingatkan pentingnya bagian tersebut.  Dari beberapa uraian serta hadist-hadist dapat disimpulkan bahwa Islam adalah :
a.       Aqidah, yang tercermin dengan syahadatain dan rukun iman.
b.      Ibadah, yang tercermin dengan shalat, zakat, puasa, haji, yang disebut dengan rukun Islam. Bangunan (sistem) yang tegak di atas, rukun-rukun tersebut  yang tercermin dengan seluruh sistem hidup Islam yang mencakup sistem politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kemiliteran, akhlaq dan lain-lainnya. Tiang-tiang penegak sebagai cara menegakkan Islam yang tercermin dengan jihad, Amar makruf nahi munkar, dan hukum serta sanksi-sanksinya. Itulah gambaran ringkas tentang Islam. Sedangkan segala hal yang bertentangan dengan Islam disebut Jahiliyah, dan jahiliyah inilah lawan dari Islam.

B.     Rukun Islam dan Rukun Iman
Rukun Islam terdiri atas 5 perkara yaitu :
1.      Mengucapkan dua kalimat syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
2.      Mendirikan shalat wajib lima waktu.
3.      Berpuasa pada bulan Rhamadan.
4.      Membayar zakat.
5.      Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Sementara Rukun Iman terdiri atas 6 perkara yaitu:
  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada Malaikat Allah
  3. Iman kepada Kitab Allah
  4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
  5. Iman kepada hari kiamat
  6. Iman kepada qada’ dan qadar

C.    Unsur-unsur Dalam Agama Islam
1.      Agama itu merupakan jalan hidup. Suatu jalan muamalah yang konkret. Dia memiliki aturan-aturan tertentu guna pedoman bagi amal kehidupan penganut-penganutnya.
2.      Agama itu mengajarkan kepercayaan (keimanan) adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan itu mustahil tidak ada, dan mustahil jumlahnya berbilangan.
3.      Agama itu memiliki kitab suci yang merupakan kumpulan wahyu yang diterima oleh Nabinya dari Tuhan Yang Maha Esa itu, dengan melalui perantara Malaikat Jibril.
4.      Agama itu dipimpin oleh seorang Nabi. Kalau Nabi itu masih hidup, beliau tidak tersembunyi di lingkungan orang-orang awam yang bodoh, tetapi menyebarkan ajarannya dengan terbuka, dan sanggup berdiskusi  di tengah orang-orang pandai. Dan kalau Nabi itu sudah wafat, maka ada bukti-bukti yang terang bahwa beliau pernah hidup, mengatakan ini dan itu guna petunjuk bagi umatnya.
D.    Karakteristik Agama Islam
Islam adalah agama yang diturunkan Allah untuk kehidupan manusia yang ciri-cirinya adalah rabbaniyah, sempurna, integral dan universal.
1.      Islam adalah Ajaran Rabbaniyah
Islam sebagai ajaran yang Rabbaniyah adalah bahwa ajaran Islam bersumber dari Allah, bukan hasil pemikiran manusia. Ajaran Islam  diturunkan dalam bentuk Al Qur'an yang merupakan wahyu  Allah kepada Muhammad secara lafadz dan ma'na, maupun As-sunnah yang merupakan wahyu Allah secara ma'nawie.
Allah berfirman :
"Turunnya Al Qur'an tidak ada keraguan padanya adalah dari Rabb (Tuhan) semesta alam". (QS. As-Sajadah (32), 2).

"Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkan itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."
(QS. An-Najm (53), 2-4).

 
Islam adalah Agama dari Allah Yang Maha Mengetahui, maka Agama Islamlah yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan umat manusia, mengungguli setiap konsep lain yang merupakan produk pemikiran manusia. Agama Islam mengarahkan manusia, sedangkan konsep-konsep lain arahnya ditentukan manusia. Allah berfirman :
 "Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dari agama yang haq agar dimenangkan Allah terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al Fath (48), 28).

2.      Islam adalah Ajaran yang Sempurna
Kesempurnaan Islam tidak terlepas dari Allah SWT. Allah yang menciptakan seluruh alam dalam keadaan sempurna, maka secara otomatis agama yang Allah berikan kepada manusia juga rnerupakan agama yang sempurna. Tidak satu pun ajaran Islam yang kontradiktif, semuanya merupakan satu kesatuan yang padu, yang pada intinya terfokus pada ajaran tauhid.
Allah berfirman :
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan  kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam Jadi agama bagimu". (QS. Al Maidah (5), 3).

3.      Islam sebagai Ajaran yang Universal
Islam dengan sifat keasliannya yang universal, diturunkan untuk seluruh umat manusia. Islam  merupakan "konsumsi pokok" bagi  seluruh alam.
Allah berfirman :
 "Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada  sekalian manusia, untuk memberi kabar gembira dengan surga dan memberi kabar takut dengan neraka" (QS. Saba'(34) 28).

 "Katakanlah! Wahai manusia sesungguhnya aku adalah Rasul  Allah kepada kamu semua". (QS. Al A'raf (7),158).

"Dan Kami tidak utus engkau melainkan menjadi rahmat bagi seluruh alam".  (QS. Al Anbiya' (21), 107).

Islam sebagai Ajaran yang Sifat universal Islam, bukan hanya terbatas untuk waktu tertentu atau generasi tertentu, tapi berlaku untuk sepanjang masa dan di semua tempat, karena itu Islam tidak akan hilang dari permukaan bumi, tidak pernah berubah ataupun diganti.
4.      Islam adalah Ajaran yang Bersifat Integral Sifat integral (lengkap) adalah merupakan sifat keaslian Islam. Integralitas Islam terletak pada ajarannya, yaitu ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Tak satu aspekpun yang terlepas dari ajaran Islam. Islam mengatur hal-hal yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun aspek rohani. Islam memberi aturan bagaimana seharusnya berhubungan dengan Allah, bagaimana berhubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam lingkungannya.

E.     Kebenaran dan Kesempurnaan Agama Islam
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimat shahadatain (dua kalimat persaksian), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah", yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental. Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan interpretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad. Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan tauhid, satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim.



BAB III
PENUTUP
A.           KESIMPULAN
1.      Islam berarti berserah diri kepada Allah dan meyakini Allah itu satu “Esa” serta meyakini bahwa Muhammad adalah nabi terakhir yang menjadi Rasul Allah.
2.      Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya.
3.      Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2).

B.            KRITIK DAN SARAN
Demikian Penyusunan Makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

“Tafsir Al-Qur’an “