TIGA POKOK AJARAN
AGAMA ISLAM
Disusun
Oleh :
Nama
: ABDUL RAIS
No.
Stambuk : 2012 04 2197
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
STITEK
DHARMA YADI
MAKASSAR2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat
dan hidayahNyalah, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini, meski penulis
sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa,
penulisan dan penyusunannya.
Adapun dalam
penyusunan makalah ini penulis memperoleh data/sumber dari media online
“internet” dan menjelaskan tentang “Tiga
Pokok Ajaran Agama Islam”.
Penulis berharap
agar apa yang tercantum dalam makalah ini, bisa menjadi pelajaran dan menambah
wawasan buat pembaca dan terutama buat diri penulis sendiri.
Kritik dan saran
yang bertujuan membangun dari para pembaca, penulis akan terima dengan senang
hati, untuk penulisan Makalah yang lebih baik lagi.
Makassar,
30 Januari 2013
Penulis,
ABDUL RAIS
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.
Maksud dan Tujuan.............................................................................. 2
D.
Manfaat Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tauhid
atau berserah diri kepada Allah SWT...................................... 3
B.
Taat Kepada Allah SWT...................................................................... 4
C.
Baro’ah atau berlepas
diri dari Perbuatan Syirik dan
dari
pelakunya...................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
B.
Kritik dan Saran................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama
Islam dapat dijelaskan sesuai hadits riwayat Muslim dibawah ini :
Dari Umar ra. juga
dia berkata : “Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah s.a.w suatu hari
tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih
dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan
tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk
dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah s.a.w) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang
Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah s.a.w, “Islam adalah engkau bersaksi
bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata, “anda benar“.
Kami semua
heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi,
“Beritahukan aku tentang Iman?“ Lalu beliau bersabda, “Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir
dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia
berkata, “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukan aku tentang
ihsan ?“. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau”
. Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya “. Dia berkata, “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau
bersabda, “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian)
berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku
berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah s.a.w) bertanya, “Tahukah engkau
siapa yang bertanya ?”. aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“.
Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud)
mengajarkan agama kalian“.
(HR. Muslim).
Hadits ini menerangkan pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam
dan Ihsan serta memperhatikan isi Al-Qur’an secara keseluruhan maka dapat
dikembangkan bahwa pada dasarnya pokok ajarannya hanyalah kembali pada tiga hal
yaitu tauhid, taat dan baro’ah/berlepas diri. Inilah inti ajaran para Nabi dan
Rasul yang diutus oleh Allah kepada umat manusia. Maka barangsiapa yang tidak
melaksanakan ketiga hal ini pada hakikatnya dia bukanlah pengikut dakwah para
Nabi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Tauhid atau berserah diri
kepada Allah SWT.
2.
Taat kepada Allah SWT.
3.
Baro’ah atau berlepas diri dari
Perbuatan Syirik dan dari pelakunya.
C.
Maksud
Dan Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Agama Islam.
- Guna mengetahui Tiga Ajaran Pokok Agama Islam.
- Untuk menambah pengetahuan kepada pembaca dan seluruh mahasiswa terutama pada diri penulis sendiri tentang Tiga Ajaran Pokok Agama Islam.
D.
Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya bisa menjadi bahan
masukan dan pembelajaran bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa
Sekolah Tinggi Teknik Dharma Yadi Makassar, tentang Tiga Pokok Ajaran dalam
Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Tauhid atau berserah diri kepada
Allah SWT
Yaitu
kerendahan diri dan tunduk kepada Allah dengan tauhid, yakni mengesakan Allah dalam
setiap peribadahan kita. Tidak boleh menunjukkan satu saja dari jenis ibadah
kita kepada selain-Nya. Karena memang hanya Dia yang berhak untuk diibadahi.
Dia lah yang telah menciptakan kita, memberi rezeki kita dan mengatur alam
semesta ini, pantaskah kita tujukan ibadah kita kepada selain-Nya, yang tidak
berkuasa dan berperan sedikitpun pada diri kita.
Semua
yang disembah selain Allah tidak mampu memberikan pertolongan bahkan terhadap
diri mereka sendiri sekali pun. Allah berfirman, “Apakah mereka
mempersekutukan dengan berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun?
Sedang berhala-berhala itu sendiri yang diciptakan. Dan berhala-berhala itu
tidak mampu memberi pertolongan kepada para penyembahnya, bahkan kepada diri
meraka sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” (Al
-A’rof: 191-192)
Semua
yang disembah selain Allah tidak memiliki sedikitpun kekuasaan di alam semesta
ini. Allah berfirman, “Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada
mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka
tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat
memperkenankan permintaanmu, dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari
kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang
diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.” (Fathir: 13-14)
B.
Taat Kepada Allah SWT
Pokok
Islam yang kedua adalah adanya ketundukan dan kepatuhan yang mutlak kepada
Allah. Dan inilah sebenarnya yang merupakan bukti kebenaran pengakuan imannya.
Penyerahan dan perendahan semata tidak cukup apabila tidak disertai ketundukan
terhadap perintah-perintah Allah dan Rosul-Nya dan menjauhi apa-apa yang
dilarang, semata-mata hanya karena taat kepada Allah dan hanya mengharap
wajah-Nya semata, berharap dengan balasan yang ada di sisi-Nya serta takut akan
adzab-Nya.
Kita
tidak dibiarkan mengatakan sudah beriman lantas tidak ada ujian yang
membuktikan kebenaran pengakuan tersebut. Allah berfirman, “Apakah manusia
itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang
mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang
sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” ( Al-Ankabut: 2-3)
Orang
yang beriman tidak boleh memiliki pilihan lain apabila Allah dan Rosul-Nya
telah menetapkan keputusan. Allah berfirman, “Dan tidaklah patut bagi
laki-laki yang beriman dan tidak pula perempuan yang beriman, apabila Allah dan
Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rosul-Nya maka
sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (Al Ahzab: 36)
Orang
yang beriman tidak membantah ketetapan Allah dan Rosul-Nya akan tetapi mereka
mentaatinya lahir maupun batin. Allah berfirman, “Sesungguhnya jawaban
orang-orang beriman, bila mereka diseru kepada Allah dan Rosul-Nya agar rosul
menghukum di antara mereka ialah ucapan. ‘Kami mendengar, dan kami patuh’. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (An Nur: 51)
C. Baro’ah atau berlepas diri dari
Perbuatan Syirik dan dari pelakunya
Seorang
muslim yang tunduk dan patuh terhadap perintah dan larangan Allah, maka
konsekuensi dari benarnya keimanannya maka ia juga harus berlepas diri dan
membenci perbuatan syirik dan pelakunya. Karena ia belum dikatakan beriman
dengan sebenar-benarnya sebelum ia mencintai apa yang dicintai Allah dan
membenci apa yang dibenci Allah. Padahal syirik adalah sesuatu yang paling
dibenci oleh Allah. Karena syirik adalah dosa yang paling besar, kedzaliman
yang paling dzalim dan sikap kurang ajar yang paling bejat terhadap Allah,
padahal Allahlah Robb yang telah menciptakan, memelihara dan mencurahkan kasih
sayang-Nya kepada kita semua.
Allah
telah memberikan teladan kepada bagi kita yakni pada diri Nabiyulloh Ibrahim ‘alaihis
salam agar berlepas diri dan memusuhi para pelaku syirik dan kesyirikan.
Allah berfirman, “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada
kaum mereka: ‘Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa
yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari kamu dan telah nyata antara
kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman
kepada Allah saja.’” (Al-Mumtahanah: 4)
Jadi
ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bukan mengajak kepada persatuan
agama-agama sebagaimana yang didakwakan oleh tokoh-tokoh Islam Liberal, akan
tetapi dakwah beliau ialah memerangi syirik dan para pemujanya. Inilah millah
Ibrahim yang lurus! Demikian pula Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengobarkan peperangan
terhadap segala bentuk kesyirikan dan memusuhi para pemujanya. Inilah tiga
pokok ajaran Islam yang harus kita ketahui dan pahami bersama untuk dapat
menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban yang yakin dan pasti. Dan di atas
ketiga pokok inilah aqidah dan syari’ah ini dibangun. Maka
kita mohon kepada Allah semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk dapat
memahami agama ini, serta diteguhkan di atas meniti diri ini. Wallahu a’lam…
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Islam
adalah agama yang mengimani satu Tuhan yaitu Allah SWT.
Pokok-pokok
ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan serta memperhatikan isi Al-Qur’an
secara keseluruhan maka dapat dikembangkan bahwa pada dasarnya pokok ajarannya
hanyalah kembali pada tiga hal yaitu tauhid, taat dan baro’ah/berlepas diri.
Inilah inti ajaran para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah kepada umat
manusia. Maka barangsiapa yang tidak melaksanakan ketiga hal ini pada
hakikatnya dia bukanlah pengikut dakwah para Nabi.
B.
KRITIK DAN SARAN
Dengan adanya
ajaran dasar Islam ini, maka diharapkan
agar kita sebagai umat Islam tidak mudah diombang-ambingkan dengan
ajaran-ajaran yang datang di kemudian hari yang tidak sesuai dengan bingkai
dasar ajaran Islam. Baik secara pribadi maupun secara umat keseluruhan.
Apalagi, tidak dapat kita pungkiri bahwa ada saja orang-orang yang mencoba
mengaburkan arti Islam itu sendiri.
Dan diharapkan
dari kita semua adalah kesediaan hati dan niat kita untuk belajar Islam dari
sumber-sumbernya yang asli dan terpercaya agar kita tidak terjebak pada
pertanyaan-pertanyaan yang justru membuat kita menjauh dari Islam.
Demikian
Penyusunan Makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk
penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Tafsir Al-Qur’an dan As-Sunnah (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar